Kamis, 18 Agustus 2011

HIJAB/JILBAB (PERHATIAN ISLAM TERHADAP WANITA)


HIJAB (PERHATIAN ISLAM TERHADAP WANITA)


Sesungguhnya perhatian Islam terhadap wanita muslimah sangat besar dan ini pertujuan agar mereka dapat menjaga kesuciannya, serta supaya menjadi wanita yang mulia dan memiliki kedudukan yang tinggi. Dan syarat-syarat yang diwajibkan pada pakaian dan perhiasannya tidak lain adalah untuk mencegah kerusakan yang timbul akibat tabarruj (berhias diri). Inipun bukan untuk mengekang kebebasannya akan tetapi sebagai pelindung baginya agar tidak tergelincir pada lumpur kehinaan atau menjadi sorotan mata. 

1. Penyebab Munculnya Hijab
Apakah sebab munculnya hijab dan filsafatnya ? Mengapa muncul ditengah-tengah sebagian kaum tempo dulu sementara pada kaum yang lain tidak? Dan atas dasar apa Islam, sebagai agama yang membangun seluruh syariatnya di atas dasar-dasar tujuan-tujuan filosofis, membangun dukungannya terhadap perkara hijab?
Orang-orang yang tidak setuju terhadap hijab berupaya mengatakan kondisi-kondisi bobroklah yang di pandang sebagai sebab munculnya hijab. Dalam hal hijab dalam Islam dan non-Islam. Mereka menyatakan hijab dalam Islam seakan-akan muncul dari kondisi-kondisi bobrok itu juga. 

Ada banyak teori tentang penyebab munculnya hijab, dan sebagian besarnya berusaha untuk menggambarkan hijab sebagai fenomena yang muncul dari kelaliman atau kebodohan, akan tetapi kita akan menyinggung keseluru hannya, Yaitu teori-teori filsafat, social, etika, ekonomi, dan psikologi. 
Kecenderungan kepada persemedian (mengucilkan diri) dan rahbaniah (landasan filosofis)
Tidak adanya jaminan keamanan dan keadilan social (landasan social)

Kepemimpinan seorang bapak dan kekuasaan laki-laki terhadap kaum wanita serta pengeksploitasian segala kemampuannya demi mendapatkan kepentingan-ke pentingan ekonomi (landasan ekonomis). 
Egoisme laki-laki dan kecintaannya pada dirinya sendiri (landasan etika)
Rutinitas bulanan yang membuat kaum wanita merasa kan adanya kekurangan dalam dirinya dibandingkan laki-laki yang sempurna penciptaannya. Ditambah lagi anggapan yang mengatakannya sebagai najis pada sa at datangnya kebiasaan bulanan dan undang-undang menakutkan yang sengaja di buat untuk menjauhinya pada hari-hari datangnya rutinitas bulanan (landasan psikologi). 
Beberapa sebab yang di nyatakan ini adakalnya tidak mempunyai pengaruh apa pun terhadap munculnya sebagai sebab-sebab tanpa argument. Dan adakalanya pula ditetapkan padanya sebagai sebab-sebab munculnya hijab bangsa-bangsa non Islam tanpa ada pengaruh apapun terhadap munculnya hijab di dunia Islam. Artinya, hal tersebut tidak terdapat dalam filsafat dan hikmah yang di jadikan landasan hijab dalam Islam. 
Perlu diperhatikan bahwa para penentang hijab terkadang menganggapnya sebagai hasil dari filsafat dan arah pandang khusus terhadap dunia dan segala kenikmatannya. Dan terkadang mereka menganggapnya mempunyai akar dan landasan-landasan politis maupun social dan terkadang mereka melihatnya di karenakan lahir dari sebab-sebab ekonomis atau etika atau psikologis. 

2. Keutamaan Hijab
Hijab itu adalah merupakan ketaatan kepada Allah dan Rasulullah. Allah SWT telah mewajibkan ketaatan kepada Allah dan Rasul-Nya berdasarkan firman Allah SWT:
“Dan tidaklah patut bagi laki-laki yang mu’min dan tidak pula bagi perempuan yang mu’ minah, apabila Allah dan Rasul-Nya telah menetapkan suatu keteta pan, akan ada bagi mereka pilihan (yang lain)tentang urusan mereka. Dan barangsiapa mendurhakai Allah dan Rasul-Nya maka sesungguhnya dia telah sesat, dengan kesesatan yang nyata. ” (Q. S. Al-Ahzab: 36)
Allah SWT juga memerintahkan kaum wanita untuk meng gunakan hijab sebagaimana firman Allah SWT: 
“Dan katakanlah kepada wanita yang beriman:“Hendaklah mereka menahan pandangannya, dan memeli hara kemaluan-nya, dan janganlah mereka menampakkan perhiasannya, kecuali yang (biasa) nampak dari padanya. ” (Q. S An-Nur: 31)
Allah SWT berfirman :
“Dan hendaklah kamu tetap di rumahmu dan janganlah kamu berhias dan bertingkah laku seperti orang-orang jahiliyah. ” (Q. S. Al-Ahzab: 33)
Allah SWT berfirman:
“Apabila kamu meminta suatu (keperluan) kepada mereka (istri-istri Nabi), maka mintalah dari bela kang tabir. Cara yang demikian itu lebih suci bagi hatimu dan hati mereka. ” (Q. S. Al-Ahzab: 53)
Allah SWT berfirman :
“Hai Nabi! Katakanlah kepada istri-istrimu, anak-anak perempuanmu dan istri-istri orang mu’min: “Hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya ke selu ruh tubuh mereka. ” (Q. S. Al-Ahzab: 59)
Rasulullah SAW bersabda: “Wanita itu aurat” maksudnya adalah bahwa wanita harus menutupi tubuhnya. 

3. Hijab itu ‘iffah
Allah SWT menjadikan kewajiban menggunakan hijab sebagai tanda ‘Iffah (menahan diri dari maksiat). Allah SWT berfirman :
“Hai Nabi! Katakanlah kepada istri-istrimu, anak-anak perempuanmu dan istri-istri orang mu’min: “Hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya keseluruh tubuh mereka. Yang demikian itu supaya mereka lebih mudah untuk dikenal, karena itu mereka tidak diganggu. ” (Q. S. Al-Ahzab: 59)
Itu karena mereka menutupi tubuh mereka untuk menghin dari dan menahan diri dari perbuatan buruk (dosa), “kare na itu mereka tidak diganggu”. Maka orang-orang fasik tidak akan mengganggu mereka. Dan pada firman Allah “karena itu mereka tidak diganggu” sebagai isyarat bahwa mengetahui keindahan tubuh wanita adalah suatu bentuk gangguan berupa fitnah dan kejahatan bagi mereka. 

4. Hijab itu kesucian
Allah SWT berfirman :
“Apabila kamu meminta suatu (keperluan) kepada mereka (istri-istri Nabi), maka mintalah dari bela kang tabir. Cara yang demikian itu lebih suci bagi hatimu dan hati mereka. ” (Q. S. Al-Ahzab: 53)
Allah SWT menyifati hijab sebagai simbol kesucian bagi hati orang-orang mu’min, laki-laki maupun perempuan. Ka rena mata bila tidak melihat maka hatipun tidak berhas rat. Pada saat seperti ini, maka hati yang tidak melihat akan lebih suci. Ketiadaan fitnah pada saat itu lebih nampak, karena hijab itu menghancur kan keinginan orang-orang yang ada penyakit di dalam hatinya, Allah SWT ber firman : 
“Maka janganlah kamu tunduk dalam berbicara sehingga berkeinginanlah orang yang ada penyakit da lam hatinya. ” (Q. S. Al-Ahzab: 32)

5. Hijab itu pelindung
Rasulullah SAW bersabda:
“Sesungguhnya Allah itu Malu dan Melindungi serta Menyukai rasa malu dan perlindungan”
Sabda beliau yang lain:
“Siapa saja di antara wanita yang melepaskan pakai annya di selain rumahnya, maka Allah Azza wa Jal la telah mengoyak perlindungan rumah itu dari pada nya. ”
Jadi balasannya setimpal dengan perbuatannya. 

6. Hijab itu taqwa
Allah SWT berfirman:
“Hai anak Adam! Sesungguhnya Kami telah menu runkan kepadamu pakaian untuk menutupi auratmu dan pakaian indah untuk perhiasan. Dan pakaian taqwa itulah yang paling baik. ” (Q. S. Al-A’raaf: 26)

7. Hijab itu iman
Allah SWT tidak berfirman kecuali kepada wanita-wanita beriman : 
“Dan katakanlah kepada wanita yang beriman. ” (Q. S. An-Nur: 31). 
Allah SWT juga berfirman : “Dan istri-istri orang beriman. ” (Q. S. Al-Ahzab: 59)
Dan ketika wanita-wanita dari Bani Tamim menemui Ummul Mu’minin, Aisyah ra dengan pakaian tipis, beliau ber kata : 
“Jika kalian wanita-wanita beriman, maka (ketahuilah) bahwa ini bukanlah pakaian wanita-wanita beriman, dan jika kalian bukan wanita beriman, maka silahkan nikmati pakaian itu. ”

8. Hijab itu haya’ (rasa malu)
Rasulullah SAW bersabda:
“Sesungguhnya setiap agama itu memiliki akhlak dan akhlak Islam itu adalah rasa malu. ”
Sabda beliau yang lain:
“Malu itu adalah bagian dari iman dan iman itu di surga. ”
Sabda Rasul yang lain:
“Malu dan iman itu bergandengan bersama, bila salah satunya di angkat maka yang lainpun akan terangkat. ”

9. Hijab itu ghirah (perasaan cemburu)
Hijab itu selaras dengan perasaan cemburu yang merupakan fitrah seorang laki-laki sempurna yang tidak senang dengan pandangan-pandangan khianat yang tertuju kepada istri dan anak wanitanya. Berapa banyak peperangan terjadi pada masa Jahiliyah dan masa Islam akibat cemburu atas seorang wanita dan untuk menjaga kehormatannya. Ali bin Abi Thalib ra berkata : 
“Telah sampai kepadaku bahwa wanita-wanita kalian berdesak-desakan dengan laki-laki kafir orang ‘ajam (non Arab) di pasar-pasar, tidakkah kalian merasa cemburu? Sesungguhnya tidak ada kebaikan pada seseorang yang tidak memiliki perasaan cemburu.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar